Minggu, 09 Juli 2017

Kelompok 12

1.   Dasar -  Dasar Analisis Laporan       Keuangan

~ kebutuhan akan analisis keuangan

Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya. Kreditor jangka pendek (short-term creditor)seperti bank umumnya tertarik pada kemampuan peminjam untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo. kreditor jangka panjang (long-term creditor) seperti pemegang obligasi,melihat pada pengukuran profitibilitas dan solvabilitas yang mengidikasikan kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang.

~ Cara Menganalisis Laporan Keuangan

- Analisis horizontal mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu.

- Analsis vertical mengevaluasi data laporan keuangan dengan menyatakan setiap pos dalam keuangan sebagai persentase dari jumlah yang akan menjadi dasar.

- Analisis rasio menyatakan hubungan diantara pos-pos yang dipilih dari data laporan keuangan.

2. Daya Laba dan Pos -  Pos yang Tidak Biasa

Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan, beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa.

Ada 3 jenis :

A. Operasi dalam penghentian
B. Pos-pos luar biasa
C. Perubahan dalam prinisp akuntansi

3. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

~ Estimasi

Laporan keuangan mencakup banyak estimasi angka. Estimasi digunakan dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan kerugian kontinjensi.

~ Biaya

Laporan keuangan tradisional didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga. Perbandingan data keuangan yang tidak disesuaikan dari periode-periode yang berbeda mungkin dapat menjadi tidak valid karena adanya inflasi atau deflasi yang signifikan.

~ Metode Akuntansi Alternatif

Perusahaan beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman tersebut dapat menyulitkan perbandingan.

~ Data yang Berbeda

Data akhir tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut. Perusahaan sering kali membuat akhir tahun  pajak yang sesuai dengan titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka, beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar