Tipe
dan Profil Wirausaha
Definisi
Wirausaha
Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengara pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Sedangkan wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
Latar
Belakang Kewirausaan
Seperti yang kita ketahui, pengangguran di
Indonesia semakin maningkat setiap harinya, kesempatan dan lowongan kerja yang
minim, serta pendidikan yang rendah, memotivasi setiap orang untuk mendirikan
suatu usaha kecil dan menengah. Berwirausaha. Ya, inilah jalan keluarnya.
Berwirausaha kini telah menjadi “gaya hidup” di kalangan masyarakat Indonesia.
Hanya memodalkan minat, bakat, serta kemampuan dalam mengelolanya mereka bisa
mendapatkan profit yang cukup menjanjikan.
Salah satu tindakan
pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia adalah
menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. Namun beberapa orang yang
berpendididkan tinggi, tidak tertarik untuk menekuni profesi berwirausaha.
Minat mereka yang bekerja di kantoran
lebih tinggi . karena menurut mereka, semakin tinggi pendidikan mereka maka,
semakin besar pula keinginan mereka untuk menduduki kursi kantoran dengan
jabatan yang tinggi . Mereka yang tidak berani mengambil risiko besar seperti
berwirausaha. Ini berarti mereka hanya ingin bekerja dengan orang lain hanya
mengandalkan upah atau gaji. Namun , mereka belum menyadari bahwa semakin
berkembangnya zaman, maka persaingan kerja pun semakin besar. Mereka yang
berpendidikan tinggi pun belum tentu mampu menduduki jabatan yang tinggi.
Buktinya adalah banyak lulusan – lulusan sarjanya saat ini, belum mampu menjadi
tumpuan ekonomi Negara. Malahan mereka hanya menjadi pengangguran –
pengangguran terdidik. Sebaliknya, lihatlah para orang-orang yang berwirausaha.
Mereka yang berwirausaha mampu menjadi pendorong meningkatnya pertumbuhan
ekonomi Negara. Hal inilah yang sedang digencarkan oleh pemerintah. Pemerintah
terus mengembangkan pertumbuhan persebaran para wirausahawan, di seluruh
daerah-daerah. Mereka melakukan kerja sama, pelatihan – pelatihan, serta
bantuan bantuan secara moril dan materiil. Sehingga, dengan semakin banyaknya
para wirausahawan di Indonesia, maka pertumbuhan ekonomi tetap berjalan. Dan
menekan masalh pengangguran di Indonesia.
Sekarang, masalahnya
adalah banyaknya para peminat orang – orang yang ingin berwirausaha namun tidak
mempunyai modal financial. Padahal sesungguhnya, banyak sekali fakta – fakta
kehidupan yang dapat kita lihat bahwa para wirausahawan yang sukses tidak
berawal dari kondisi modal financial yang besar. Contohnya adalah Niluh
Djelantik. Wanita yang lahir di Bali, 15
Juni 1997 ini, mampu membuat hasil karya berupa desain sepatu dan banyak
digunakan oleh pesohor dunia.
Tipe
– Tipe Wirausaha
1. Business
Entrepreneur
Tipe
paling mendasar dalam wirausaha adalah wirausaha bisnis, yaitu wirausaha yang
bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa serta pemasarannya. Wirausahawan
bisnis membangun bisnisnya dari ide inivatifnya sendiri, serta lebih fokus pada
kualitas produk dan kepuasan pelanggan ketimbang terlalu fokus pada laba.
2. Creative
Entrepreneur
Creative
Entrepreneur adalah orang yang bergerak di bidang usaha menciptakan atau
memanfaatkan pengetahuan dan informasi. Contohnya adalah orang yang bergerak di
bidang pembuatan film, iklan, video game, penerbitan buku, music dan
sebagainya. Dalam semua bidang tersebut, yang menjadi modal utamanya adalah
kreativitas dalam menciptakan suatu produk. Setiap produk yang dihasilkan oleh
Creative Entrepreneur merupakan produk yang unik dank arena itu memiliki
perjalanan hidupnya masing – masing.
3. Technopreneur
Technopreneur
adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan dengan cara memanfaatkan
teknologi informasi yang pesat berkembang. Membicarakan technopreneurship ini
sangan menarik karena begitu banyak inovasi teknologi informasi, sepeti Google
maupun Apple yang tumbuh menjadi sangat besar. Seorang technopreneur adalah
seseorang yang berusaha memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, rasa
gembira, atau ketagihan kepada mereka yang menikmati produknya.
4. Social
Entrepreneur
Social
Entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak dibidang usaha perbaikan
kodisi – sosial, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi masyarakatnya. Social
Entrepreneur seorang yang menjalankan usahanya menciptakan perbaikkan sosial
melalui pasar,
Dari
tipe data diatas kita menemukan bahwa ada seseorang yang pandai berwirausaha,
beliau termasuk Businees Entrepreneur, beliau adalah Niluh Djelantik.
Profil
dan Latar Belakang Wirausahawan Niluh Djelantik
Perempuan mana yang tidak suka sepatu hak tinggi?
Rasa – rasanya, alas kaki yang satu ini masih menjadi pilihan favorit kaum hawa
tak aneh bila kemudian berbagai merek terutama berloba – lomba merebut
perhatian para penggila sepatu jenis ini. Satu diantaranya adalah Niluh
Djelantik. Brand sepatu yang telah dipatenkan sejak tahun 2008 ini sangat
terkenal di mancanegara.
Pengusaha muda yang sukses merupakan impian banyak
remaja yang ada di Indonesia. Semoga kisah perjalanan bisnis Niluh Djelantk
bisa menginspirasi kita semua, dan semakin membuat kita semangat untuk berjuang
keras dibidang wirausaha. Yang harapan akhirnya menjadikan terciptanya ribuan
pengusaha muda yang mandiri dan mengharumkan nama bangsa karena bisa membantu
peluang pekerjaan bagi rakyat Indonesia. Mari kita simak selengkapnya kisah
perjalanan Niluh Djelantik untuk menjadi pengusaha muda yang sukses.
Ni luh Djelantik, begitulah ia dikenal. Terlahir di Bali tanggal 15 Juni
1975 dengan nama asli Ni Luh Putu Ary Pertami. Putri dari pasangan Ni
Nyoman Palmi dan Putu Djelantik ini merupakan
seorang desainer merek sepatu produk dalam negeri yang telah berkiprah di
industri mode dunia. Cinta Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik terhadap sepatu,
terutama hak tinggi alias high heels
membuat karyanya mendapat tempat istimewa. Ni luh memang menaruh perhatian
lebih pada alas kaki karena Ni luh kecil tak penah mendapat sepatu yang pas
sebab ibunya selalu membelikan sepatu dengan ukuran dua atau tiga kali lebih besar dari kakinya dan sepatu Niluh
mulai rusak atau berlubang saat ukuran mulai pas di kaki. Kesederhanaan itulah
yang membuat Niluh berangan-angan untuk memiliki sepatu yang pas di kaki.
Niluh benar-benar terobsesi oleh “kekurangan” dia di masa lalu dan ia
memiliki prinsip bahwa tiap perempuan
seharusnya bisa memakai sepatu dengan tumit setinggi 12 cm dengan nyaman.
Akhirnya niluh memberanikan diri melahirkan produk sepatu bernama “NILOU” di
kawasan Kerobokan dengan berbekal modal Rp 33.000.000. Brand NILOU ini berasal
dari slang lafal Niluh di lidah bule dan peluang pun tercipta karena Niluh bertemu Cedric Cador yang memang
terbiasa memasarkan produk Indonesia di Eropa. Koleksi pertama NILOU
langsung booming di Prancis, pesanan pun
membanjir hingga 4.000 pasang. Pada 2004, Ni Luh mendapatkan
kontrak outsource dari jaringan ritel Topshop yang
berpusat di Inggris. Pintu perdagangan ke Eropa kian terbuka lebar. Kemudian di
tahun yang sama, seorang perempuan berkewarganegaraan Australia berkunjung ke
gerai NILOU di kawasan Seminyak, Bali. Perempuan yang kemudian dikenal dengan
nama Sally Power ini mengaku terkesan dengan sepatu Nilou dan menawarkan diri
untuk menjadi distributor di Negaranya Australia.
NILOU semakin tenar. Pada saat bersamaan, desainer-desainer internasional
yang berproduksi atau mencari inspirasi di Bali ikut memakai produk NILOU. Dari
situlah Niluh memulai hubungan profesional mendesainkan sepatu untuk
perancang-perancang busana dunia seperti Nicola Finetti, Shakuhachi,
Tristanblair, dan Jessie Hill. Di awal
pendirian, Ni Luh membutuhkan waktu hingga 2 bulan untuk menyelesaikan satu
desain sepatu. Alokasi waktu paling lama untuk berdiskusi dengan
pengrajin. Biasanya, Niluh menunjukkan sepatu mahal koleksinya ke tukang. “Niluh
tanya ke mereka, bisa nggak bikin yang lebih bagus dari ini,” kata
penggemar alas kaki karya Manolo Blahnik dan Christian Louboutin ini. Untuk membedakan dengan produsen sepatu
lainnya, NILOU fokus ke pembuatan sepatu dengan tumit antara 10 cm hingga 12 cm
dengan memakai bahan baku yang
kebanyakan dari kulit asli, kuningan, kayu, hingga manik-manik. Di awal
pendirian Niloh memiliki dua karyawan dan hanya mampu memproduksi 3 pasang
sepatu itupun hanya barang pajangan. Setelah berkembang, Nilou memiliki
kapasitas produksi hingga 200 pasang sepatu per bulan dan dibantu 22 karyawan
dan 3 asisten kepercayaan. Nilou telah membuka 36 butik di 20 negara, antara
lain Australia, Amerika Serikat, Prancis, Jepang, dan Uni Emirat Arab.
Di tengah kesuksesan, cobaan datang. Pada 2007,
Niluh mendapat tawaran dari agen di Australia dan Prancis untuk melebarkan
sayap. Nilou diproduksi secara massal di Cina dengan iming-iming sejumlah besar
saham. Dengan tegas, Niluh menolak. Dia tak ingin cintanya yang melekat setiap
pasang sepatu yang dihasilkan dari workshopnya tergantikan oleh mesin atas nama
kapitalisme. Brand NILOU yang sudah mendunia ternyata sudah didaftarkan pihak
lain dan terpaksa Niluh membunuh brand NILOU. Kemudian di awal 2008, Niluh
kembali membangun usahanya dengan mproduksi sepatu bermerek “Niluh Djelantik”.
Sebelum memulai dengan brand Niluh Djelantik, Niluh belum memikirkan merek
pengganti dan ia berkonsentrasi untuk membangun merek luar dengan cara
mendesain, mendevelopment, dan memproduksi, tetapi menyerahkan modal ke merek
tersebut. Agar tak terulang, brand Niluh Djelantik langsung dipatenkan. Label
baru ini bahkan telah menembus Globus Switzerland pada 2011, yang merupakan
salah satu retailer terkemuka di Eropa. Dan juga bekerja sama dengan retailer
terkemuka untuk membuka Niluh Djelantik di Rusia. Selain memproduksi alas kaki
yang siap jual Niluh juga membuat sepatu customize lewat proses pengepasan
ukuran kaki dibutiknya di Bali.
Dengan bantuan 15 perajin sepatu yang semuanya
berasal dari Bali, Niluh dapat memproduksi 200 pasang sepatu per bulan.
Kualitas produk yang tinggi serta menonjolkan eksklusivitas membuat harga jual
sepatu buatannya tergolong tidak murah. Untuk menghasilkan sepasang sepatu,
butuh waktu berkisar 2 hari hingga seminggu. Harga jualnya dibanderol mulai Rp
1.400.000 hingga Rp 5.000.000 per pasang. Hingga kini niluh memiliki tiga toko
diantaranya Niluh Djelantik Outlet 144, Jalan Raya Kerobokan 80361 Bali, Niluh
Djelantik Flagship Store 88 AB, Jalan Petitenget 80361 Bali dan Niluh Djelantik
Jakarta 74A Jalan Kemang Timur Raya 12730 Jakarta Selatan. Selain itu Niluh juga membuat online store di
www.niluhdjelantik.com semua koleksi Niluh Jelantik mulai dari sepatu, sandal, tas, dompet, dan
clutch dapat di lihat dan dipesan melalui website ini. dan Niluh juga
mempromosikan semua desainnya melalui akun facebook pribadinya. Berbagai Penghargaan telah diraih Niluh
diantaranya Best Fashion Brand & Designer The Yak Awards in 2010,
Dinominasikan sebagai Ernst & Young for Ernst & Young Entrepreneurial
Winning Women 2012 Awards.